Anda pernah mendengar
istilah investasi? Sekilas orang bilang bahwa investasi adalah salah satu cara
mendapatkan uang dengan cepat tanpa harus kerja siang malam. Bisa dikatakan
benar, tetapi tidak seratus persen. Sebab investasi bergantung pada instrumen investasi
dimana Anda menyimpan uang dengan segala ketidakpastian namun tetap bisa
diprediksi. Pilihan instrumen investasi pun sangat beragam salah satunya adalah
pilihan reksadana.
Akhir-akhir ini, topik
investasi terutama reksadana tengah naik daun. Banyak millennial yang tertarik
dengan kegiatan investasi reksadana. Sebab investasi juga dinilai menjadi
pekerjaan baru yang fleksibel dan menjanjikan. Selain itu, diskusi dan seminar
mengenai investasi pun banyak dilakukan di lingkungan kampus. Oleh sebab itu,
peminat dari golongan millennial semakin banyak.
Sukses Investasi Reksadana
Dilansir dari bareksa.com, Farid Andrew Nugroho, salah satu contoh orang yang berhasil sukses melalui reksadana. Sejak usia 17 tahun, ia mulai memulai investasi reksadana yang saat itu orangtuanya sudah memperkenalkan dunia investasi kepadanya. Hingga pada akhirnya, ia berhasil memiliki klinik estetika dengan delapan cabang.
Sukses Investasi Reksadana
Dilansir dari bareksa.com, Farid Andrew Nugroho, salah satu contoh orang yang berhasil sukses melalui reksadana. Sejak usia 17 tahun, ia mulai memulai investasi reksadana yang saat itu orangtuanya sudah memperkenalkan dunia investasi kepadanya. Hingga pada akhirnya, ia berhasil memiliki klinik estetika dengan delapan cabang.
Dasar-Dasar Reksadana
Untuk memulai investasi
reksadana, akan lebih baik jika Anda mengetahui dulu dasar-dasar dari investasi
dan reksadana itu sendiri. Berikut ulasan terkait investasi reksadana yang bisa
menjadi bekal Anda dalam memulai langkah untuk investasi.
1. Investasi dan Reksadana
Anda mungkin bertanya apa hubungan keduanya. Ibarat sebuah
band musik, investasi adalah nama band itu sendiri sedangkan reksadana
merupakan salah satu instrumen musik dari band tersebut.
Investasi merupakan kegiatan dimana Anda menyimpan uang pada instrumen keuangan
tertentu dan berharap akan ada kenaikan nilai uang di masa mendatang. Sedangkan
salah satu instrumen investasi tersebut adalah reksadana.
2. Reksadana di mata hukum
Di Indonesia, investor reksadana dilindungi secara hukum. Hal
tersebut dibuktikan dengan adanya hadirnya UU No. 8 Tahun 1995 mengenai pasar
modal. Khususnya dalam pasal 1 ayat 27.
Jadi Anda tidak perlu khawatir soal kekuatan hukum investasi di Indonesia.
Sekarang Anda tidak perlu khawatir untuk memulai investasi dengan pilihan
reksadana.
3. Pilih Reksadana yang sesuai
Ada beragam jenis reksadana yang harus Anda ketahui. Ini
menjadi bekal dalam menentukan pilihan investasi reksadana Anda. Diantaranya
reksadana pasar uang, dana campuran, dana saham, pendapatan tetap, dan dana terstruktur.
Pelajari lebih lanjut jenis reksadana tersebut kemudian tentukan mana yang
tepat dan sesuai kriteria Anda.
4. Risiko Reksadana
Semua yang berhubungan dengan bisnis, terutama investasi
tentu memiliki risiko masing-masing. Termasuk risiko reksadana yang sangat
bergantung pada kondisi yang sulit untuk Anda kontrol sendiri karena melibatkan
banyak faktor eksternal. Risiko tersebut bisa berasal dari risiko operasional,
likuiditas, perubahan peraturan pajak dan risiko pasar.
5. Prinsip Reksadana
Pernah mendengar kata SMART? SMART merupakan prinsip dari
investasi reksadana. Artinya bukan “pintar” melainkan akronim dari specific, measurable, attainable, relevant dan
time boung. Dengan menggunakan setiap
prinsip tersebut, perhitungan dan Analisa investasi reksadana akan lebih tepat
dan mudah dikontrol.
Melalui ulasan di atas,
Anda dapat menentukan langkah selanjutnya untuk investasi reksadana. Jika
pilihan reksadana sudah di genggaman, Anda dapat mencari mitra reksadana.
Pastikan untuk melakukan evaluasi terhadap kinerja produk dari reksadana Anda.
Jika ternyata kurang puas dengan hasil dari pilihan pertama Anda bisa
mempertimbangkan untuk beralih ke mitra reksadana atau jenis reksadana lainnya.
Semoga ulasan di atas bisa
menambah referensi Anda dalam memilih instrumen investasi, ya.